Langsung ke konten utama

Postingan

Unggulan

Barbie: Privilese Pemanfaatan Boneka sebagai Penyampaian Ide

Barbie: Privilese Pemanfaatan Boneka sebagai Penyampaian Ideologi Oleh Kurnia Alexander TULISAN INI MENGANDUNG SPOILER Saya merasa diskusi soal Barbie , film terbarunya Greta Gerwig, akhir-akhir ini sangatlah menarik. Ada yang suka banget, ada yang suka tapi merasa kurang, ada yang kecewa, bahkan ada yang benci (true story, ini salah satu teman saya). Spektrumnya ter-cover semua. Saya, personally, masuk ke kelompok yang suka banget. Karena seberagam ini, saya jadi ingin menelaah lebih jauh soal kritik-kritiknya--bukan untuk dibantah, tapi untuk bikin pengalaman saya lebih kaya saja. After all, semua orang menonton dengan membawa latar belakang mereka masing-masing, jadi pengalamannya tentu akan berbeda-beda dan tidak membuat pendapat satu lebih valid dari yang lain. Beberapa kritik yang saya temui soal Barbie  menyebut ia sebagai film yang oversimplify issue yang dia bawa, either half atau overbaked, preachy, terlalu anti-men (yang ini saya lebih suka abaikan sih), and one of my good f

Postingan Terbaru

Hati Suhita: Konservatisme yang Menghalangi 3 Dimensi

Review: Ali & Ratu-ratu Queens (2021)

Is Kairo (2001) Still Relevant Today?

What Perempuan Tanah Jahanam and Leatherface Did to Us

Cuitan - Prolog

A Love Letter for Avengers: Endgame from a Non-Marvel Fan

Review: All the Boys Love Mandy Lane (2006/2013)

Suatu Pesta di Sibil Agency - 01x02 - After Office Hour